Menko Nyatakan Indonesia Tetap Perlu Utang

Nasional / 10 July 2015

Kalangan Sendiri

Menko Nyatakan Indonesia Tetap Perlu Utang

daniel.tanamal Official Writer
3054
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan bahwa Indonesia tetap memerlukan utang dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi dengan melakukan pembangunan-pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian.

"Kita akan tetap perlu utang. karena untuk infrastruktur itu kita membutuhkan dana sekitar Rp5.500 triliun, untuk infrastruktur dalam lima tahun," kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Padahal, terus melakukan utang juga tidak baik, meskipun sampai saat ini posisi utang Indonesia terhadap GDP masih rendah dengan 26 persen, berbeda dengan Yunani yang belakangan ini bangkrut lantaran utannya 200 persen terhadap GDP.

Sofyan menyebutkan, dari total kebutuhan dana infrastruktur, pemerintah disinyalir hanya bisa menyediakan sebesar 40 persen dari total yang sebesar Rp5.500 triliun. Dan dari 40 persen pun ada bantuan dari utang. "Utang itu sangat murah dari multilateral, misalnya ADB. Itu bunganya 1-2 persen, untuk 30 sampai 40 tahun," tambahnya.

Sofyan mengungkapkan, sampai saat ini Indonesia lebih banyak membayar utang dibandingkan dengan melakukan pengajuan utang baru. Total infrastruktur tahun ini, kata Sofyan, sekira Rp400 triliun dan itu berasal dari utang pemerintah saja belum termasuk dari BUMN, swasta dan juga private. "Karena apa, utang consentionery itu hanya diberikan kepada negara yg tingkat pendapatan tertentu. kalau pendapatan kita sudah 6000 gak dapat lagi utang murah. oleh karena itu akan kita gunakan," tutupnya.

 


Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami